• Menjadi partner
  • 0078033212324
  • Gambaran Umum

    Trading harian, yang juga dikenal sebagai trading intraday, memiliki banyak manfaat. Manfaat yang paling kentara adalah posisi trading yang tidak terpengaruh oleh berita yang dapat berdampak negatif pada nilai. Manfaat lainnya adalah kemampuan untuk mengamankan posisi melalui perintah stop-loss yang ketat. Perintah stop-loss merupakan instruksi untuk menutup trading ketika harga pasar berada pada tingkat harga tertentu. Selain alasan-alasan tersebut, trading harian juga memberikan kesempatan belajar bagi para trader untuk mengembangkan keterampilan trading dan analitis mereka.

    Namun, trading harian juga memiliki kelemahan. Frekuensi trading yang lebih sering berarti biaya komisi yang lebih tinggi, yang dapat memengaruhi margin keuntungan. Selain itu, mungkin tidak ada cukup waktu bagi posisi untuk mengalami peningkatan profit. Inilah alasan mengapa trader harian menggunakan berbagai strategi untuk membantu memaksimalkan hasil trading mereka. Berikut ini adalah beberapa strateginya.

    1. Scalping

    Scalping merupakan strategi yang digunakan trader harian untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan kecil dalam harga pasangan mata uang. Strategi ini menggunakan ukuran posisi yang lebih besar untuk keuntungan harga yang lebih kecil dalam waktu singkat. Tujuannya adalah untuk membeli atau menjual sejumlah besar sekuritas pada harga bid atau ask dan kemudian segera menjualnya dengan harga beberapa sen lebih tinggi atau lebih rendah untuk mendapatkan keuntungan. Holding timenya biasanya sangat singkat, dan dapat berlangsung dalam hitungan detik hingga menit.

    Perlu diperhatikan bahwa scalping adalah aktivitas yang sangat cepat dan membutuhkan pengaturan waktu dan eksekusi yang baik. Trader yang menggunakan strategi ini sering berfokus pada grafik interval time frame yang lebih kecil seperti grafik lilin satu menit dan lima menit untuk mengantisipasi dan membuat keputusan trading mereka..

    2. Trading Range-Bound

    Trading range-bound merupakan aktivitas trading dalam channel harga. Channel harga ditentukan dengan mengidentifikasi level support (harga di mana pasangan mata uang tidak jatuh di bawahnya) dan resistance (harga di mana pasangan mata uang tidak naik di atasnya) dan menghubungkannya dengan garis tren horizontal.

    Tujuannya adalah untuk membeli di dasar channel (garis tren bawah) dan menjual di bagian atas channel (garis tren atas) untuk mendapatkan profit. Trader sering menempatkan titik stop-loss tepat di atas garis tren atas dan bawah untuk mencegah kerugian yang disebabkan oleh breakout volume tinggi atau anomali lain yang dapat memengaruhi harga pasangan mata uang.

    3. Trading Frekuensi Tinggi (High-Frequency Trading)

    Trading frekuensi tinggi adalah strategi yang menggunakan program komputer canggih dan berkemampuan tinggi untuk melakukan trading. Program-program ini memiliki kemampuan untuk menganalisis pasar, dan menjalankan order berdasarkan kondisi pasar. Ordernya dapat diselesaikan dengan kecepatan tinggi, sering kali hanya dalam hitungan detik. Kemampuan ini memberikan keunggulan besar bagi para trader, terutama mengingat sifat pasar Forex yang sensitif terhadap waktu.

    Perlu diketahui bahwa trading frekuensi tinggi telah menuai kritikan. Penggunaan algoritma untuk membuat keputusan trading menghilangkan aspek keputusan dan interaksi manusia saat trading. Hal ini secara otomatis menciptakan keunggulan yang kurang adil bagi para trader yang tidak memiliki akses ke program-program ini.

    4. Trading Berbasis Berita

    Trading berbasis berita merupakan salah satu strategi yang paling banyak digunakan oleh para trader harian. Pada dasarnya, trader membuat keputusan berdasarkan publikasi berita ekonomi penting. Hal ini dapat bervariasi, mulai dari laporan ekonomi hingga peristiwa global yang dapat memengaruhi harga mata uang, saham, obligasi, dan sekuritas lainnya. Trader mengamati perilaku masyarakat secara menyeluruh sebelum dan sesudah publikasi berita ini sebelum membuat keputusan trading mereka.

    Perlu dicatat bahwa trader berbasis berita juga cenderung memegang posisi untuk jangka waktu yang sangat singkat, karena dampak berita dan peristiwa pada sekuritas sering kali berumur pendek.

    5. Trading Berbasis Tren

    Seperti namanya, trading berbasis tren secara harfiah hanya mengikuti pergerakan saham atau sekuritas lainnya. Hal ini merupakan alat yang sederhana dan umum yang digunakan oleh banyak trader harian pemula. Yang mereka lakukan adalah membeli saat harga naik, dan menjual saat harga mulai turun. Langkah ini didasarkan pada asumsi bahwa harga yang telah naik atau turun selama periode waktu yang tetap akan terus berlanjut.

    Trader berbasis tren harus cukup mahir dalam mengidentifikasi tren sedini mungkin, dan mengetahui kapan harus menjual sebelum tren mulai berbalik arah.

    6. Investasi Kontrarian

    Investasi kontrarian adalah gaya investasi di mana investor melawan tren pasar. Pendek kata, mereka menjual ketika orang lain membeli, dan membeli ketika orang lain menjual. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa perilaku jual beli didasarkan pada rasa takut dan keserakahan, yang membuat pasar memiliki harga yang terlalu tinggi dan terlalu rendah dari waktu ke waktu.

    Investor kontrarian sering kali memiliki pemahaman yang baik tentang nilai intrinsik mata uang. Pemahaman ini diperoleh dengan meluangkan banyak waktu untuk riset dan analisis. Mereka sering mencari peluang untuk membeli mata uang yang dijual di bawah nilai intrinsiknya. Meskipun bisa menghasilkan, investasi kontrarian dapat berisiko dan mungkin membutuhkan waktu lama untuk membuahkan hasil.

    Trading Forex melibatkan risiko yang signifikan terhadap modal yang Anda investasikan. Harap membaca dan memastikan bahwa Anda telah sepenuhnya memahami Pengungkapan Risiko kami.

    Artikel terkait