Garis Support dan Resistance : Bulls VS Bears
Pada kenyatannya, garis support dan resistance merupakan grafis representasi dari usaha buyer (pembeli/bulls) dan seller (penjual/bears). Bulls mendorong harga agar naik, sedangkan bears menekannya agar turun. Hasil dari usaha ini tergantung pada arah dari pergerakan harga.
Support merupakan suatu level dimana bulls mengatur harga dan mencegahnya dari penurunan lebih lanjut. Resistance merupakan level dimana bears mengontrol harga. Jika harga cocok untuk bulls maupun bears, maka Anda bisa melakukan perdagangan. Level support merefleksikan harga yang memberikan harapan bagi para investor berupa kenaikan harga.
Level resistance merupakan kebalikannya; mereka menunjukkan ekspektasi investor berupa penurunan harga.
Agar bisa melakukan trade pullback dan breakout dengan benar, sangatlah penting untuk menentukan apakah suatu harga berkesesuaian dengan level support atau resistance.
Saat harga mendekati level tertentu, ada tiga situasi yang mungkin terjadi:
-
Harga menembus level dan terus bergerak.
-
Harga menembus level tapi kemudian berbalik dan membentuk breakdown palsu.
-
Harga menguji level dan kemudian rebound.
Metode Bounce Trading
The Bounce:
suatu metode trading dengan level support dan resistance sesaat setelah bounce/memantul. Banyak trader ritel Forex melakukan kesalahan saat mengatur order mereka pada level support dan resistance dan kemudian hanya menunggu perdagangan mereka terjadi.
Hal ini mungkin saja berhasil, namun metode trading seperti ini mengasumsikan bahwa level support dan resistance akan bertahan tanpa harga mendekatinya. Saat trading dengan bounce, Anda harus mengayunkan peluang ke sisi Anda dan mencari kejelasan apakah support dan resitance akan benar-benar bertahan.
Misalnya, dibandingkan dengan mengeksekusi order buy, Anda harus menunggu agar harga bounce/memantul terlebih dahulu sebelum memasukinya. Jika Anda memang ingin masuk dengan short, Anda harus menunggu agar pasangan mata uang yang diperdagangkan terpental (bounced off) dari resistance sebelum memasukinya. Dengan menggunakan cara ini, Anda bisa menghindari situasi dimana harga pasangan mata uang bergerak cepat dan menembus level support dan resistance.
Metode Break Trading
Break:
Dalam pasar Forex, level support dan resistance akan bertahan selamanya. Namun, Anda bisa saja masuk atau keluar kapanpun harga mencapai level support dan resistance tersebut dan mendapatkan keuntungan yang besar. Pada kenyataannya, level ini cukup sering ditembus. Jadi tidaklah cukup untuk hanya melakukan perdagangan dengan bounce. Anda harus mempunyai pengalaman mengenai apa yag harus Anda lakukan kapanpun level support dan resistance tidak berhasil.
Ada tiga cara untuk melakukan trading break di Forex trading: cara agresif dan cara konservatif.
Cara Agresif:
Cara termudah untuk trading saat breakout adalah buy atau sell pada saat harga telah benar-benar melewati level support dan resistance. Anda hanya perlu masuk saaat harga benar-benar telah melewatu suatu level signifikan dari support dan resistance.
Cara Konservatif:
Jika telah terjadi cukup penjualan dan likuidasi dari posisi kalah pada level support yang telah tertembus, harga dari pasangan mata uang akan berbalik dan mulai menurun lagi. Hal ini merupakan alasan utama mengapa level support yang telah tertembus berubah menjadi resistance. Untuk mengambil keuntungan dari fenomena ini, yang Anda perlukan adalah kesabaran. Daripada masuk tepat pada saat break (tembus), tunggulah hingga harga melakukan pullback pada level support yang telah tertembus atau pada level resistance dan kemudian masuk pada saat terjadi bounce.
Tiga Jenis Trend Lines Forex
Suatu tren naik digambarkan mulai dari bagian bawah dari area support yang mudah diindentifikasi; sedangkan pada tren menurun, trendline digambarkan mulai dari bagian atas dari area resistance yang mudah diidentifikasi. Ada tiga jenis tren:
-
Uptrend (tren harga naik/higher lows)
-
Downtrend (tren harga turun/lower highs)
-
Sideway trends (ranging)
Menggambar Tiga Jenis Channel/Kanal
Untuk membuat kanal tren naik (upward ascending channel), Anda hanya perlu menggambar sebuah garus paralel pada sudut yang sama dengan garis uptrend, kemudian memindahkan garis tersebut ke tempat dimana garis tersebut menyentuh puncak (peak) paling baru. Untuk membuat kanal tren menurun (descending channel), Anda harus menggambar sebuah garis parallel pada sudut yang sama dengan garis downtrend kemudian memindahkan garis tersebut ke tempat dimana garis itu menyentuh dasar (valley) terbaru.
-
Ascending channel / Kanal naik (Higher highs dan higher lows)
-
Descending channel / Kanal menurun (lower highs dan lower lows)
-
Horizontal channel / Kanal Horizontal (ranging)