Bilangan pertama—yang ada di sebelah kiri—dikenal sebagai “bid“, sedangkan yang di sebelah kanan merupakan “ask”. Istilah ini digunakan untuk semua produk keuangan, termasuk juga dalam kuotasi Forex.
Perbedaan Antara Bid Price dan Ask Price
Bid price—atau harga permintaan—menggambarkan sebuah harga yang bersedia dikeluarkan oleh trader atau investor untuk membeli instrumen yang sedang diperdagangkan saat itu. Contohnya, saat menjual base currency, bid price untuk base currency itulah yang akan dibayarkan oleh dealer untuk bisa membeli base currency yang Anda jual.
Ask price—atau harga penawaran—menggambarkan sebuah harga yang bersedia dijual oleh trader saat menjual instrumen keuangannya. Misalnya, saat membeli base currency, ask price merupakan harga jual yang diinginkan oleh dealer untuk menjual base currency-nya agar mereka bisa bisa mendapatkan quote currency.
Seperti yang bisa dilihat pada gambar di atas, angka bid price akan selalu lebih kecil dari angka ask price. Keadaan ini selalu terjadi pada semua mata uang pertama yang dikuotasikan. Jadi Anda akan memilih untuk menjual atau membeli base currency tersebut.
Apa itu Long Position dan Short Position?
Saat melakukan kegiatan pertukaran valuta asing, istilah long position dan short position mengacu pada keadaan atau posisi membeli atau menjual terlebih dahulu. Long position diawali dengan membeli produk terlebih dahulu—dengan prediksi bisa menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi. Sedangkan short position diawali dengan menjual terlebih dahulu, dengan tujuan untuk membelinya kembali dengan harga yang lebih murah. Lebih jelasnya, mari kita amati contoh berikut:
Long position—Membeli:
Jika seorang trader memperkirakan pasangan mata uang EUR/USD akan naik nilainya—atau istilahnya Bullish—maka ia akan membuka perdagangan dengan memilih “Beli” dan perdagangan akan dimulai dengan harga 1.2981. Para trader menyebutnya dengan istilah “long”, karena mereka mengharapkan keuntungan dengan kenaikan harga tersebut (Bullish Movement).
Short Position—Menjual:
Jika seorang trader memprediksi nilai pasangan mata uang EUR/USD akan jatuh—atau disebut juga dengan Bearish—maka dia akan memilih “Jual” dan perdagangan akan dimulai dengan harga 1.2983. Kegiatan yang dilakukan oleh trader ini disebut dengan posisi “short sell”. Trader ini menjual instrumen yang dimilikinya dengan harapan bisa membelinya kembali nanti saat harganya lebih murah dan kemudian mendapatkan keuntungan dari selisih harga perdagangan tersebut. Maka jika Anda melakukan kegiatan “short sell” dengan pasangan mata uang EUR/USD dan harganya menurun, Anda akan mendapatkan keuntungan; tapi jika ternyata harganya naik, Anda akan mengalami kerugian.
Kesimpulannya adalah, Anda harus ingat pelajaran kali ini bahwa membeli dengan cara long position adalah metode yang paling lumrah dan banyak dilakukan di pasar Forex. Ada banyak alasan, tapi alasan terpentingnya adalah karena keadaan pasar cukup baik dari waktu ke waktu. Short selling bisa disebut sebagai kebalikan dari Buying long.